BMKG Peringatkan Bahaya Megathrust bagi Indonesia
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan tentang bahaya megathrust bagi Indonesia. Megathrust adalah jenis gempa bumi subduksi yang terjadi di lempeng Indo-Australia dan Eurasia di wilayah Samudera Hindia.
Menurut BMKG, megathrust dapat menyebabkan gempa bumi besar dan tsunami yang berpotensi merusak. Hal ini disebabkan oleh geseran lempeng tektonik yang terjadi di dasar laut, yang dapat menyebabkan pergeseran besar-besaran dan menghasilkan gelombang tsunami yang berbahaya.
Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menyatakan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mengalami megathrust. “Indonesia berada di zona subduksi yang rawan terjadi megathrust, terutama di wilayah Sumatera dan Jawa,” ujarnya.
Para ahli geofisika juga menyoroti bahaya megathrust bagi Indonesia. Menurut Profesor Kerry Sieh dari Earth Observatory of Singapore, Indonesia merupakan salah satu negara dengan risiko gempa bumi terbesar di dunia. “Megathrust adalah ancaman serius bagi Indonesia, dan perlu langkah-langkah mitigasi yang lebih serius untuk mengurangi risiko bencana,” ungkapnya.
BMKG menekankan pentingnya kesadaran masyarakat akan bahaya megathrust dan pentingnya persiapan menghadapi bencana alam tersebut. “Kami terus melakukan pemantauan dan penelitian untuk meningkatkan sistem peringatan dini dan mitigasi bencana megathrust di Indonesia,” kata Rahmat Triyono.
Sebagai negara kepulauan dengan sejarah panjang gempa bumi dan tsunami, Indonesia harus lebih waspada terhadap potensi bahaya megathrust. Upaya pencegahan dan persiapan yang matang dapat menjadi kunci untuk mengurangi dampak buruk dari bencana alam tersebut. Semua pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan ahli geofisika, harus bekerja sama untuk menjaga keselamatan dan keamanan Indonesia dari ancaman megathrust.